MILZERU – Kreativitas para sineas Indonesia tampaknya gak ada habisnya. Ini dibuktikan dengan berbagai film yang pasti tayang setiap bulannya di tiap-tiap bioskop di Indonesia. Salah satunya film yang rilis pada 19 September 2019 berjudul Martabak Bangka.
Setelah membaca judulnya pasti kalian langsung mengingat martabak asin atau manis yang sering dibeli tiap malam kan? Bukan, film ini bukan berkisah mengenai martabak. Film ini dibintangi oleh Ramon Y Tungka, Ario Astungkoro, Gabriella Desta, Ajul, Anyun, Abah Yusef, Samira Risky, Claresta, Yafet Ibrahim, Paulus Djauhari, dan Graceilla Angelica.
Berkisah mengenai Ramon yang berperan sebagai Jaya dan Ario berperan sebagai Asep, mereka berdua dulunya bekerja bersama Koh Acun sang pemilik kedai martabak. Sayangnya Koh Acun diserang penyakit dan meninggal dunia. Jaya dan Asep memutuskan untuk mencari keluarga Koh Acun di Pulau Bangka untuk memberikan abu serta harta peninggalan kepada keluarganya.
Meski awalnya Jaya dilarang oleh kekasihnya karena ia meninginkan harta warisan Koh Acun, namun Jaya dan Asep tetap bertekad untuk pergi ke Pulau Bangka dengan berbagai rintangan yang dihadapi.
Film yang berdurasi 115 menit ini menyajikan keindahan Pulau Bangka. Bergenre drama, film ini berhasil menjadi sarana akulturasi budaya antara etnis Melayu dan Tionghoa yang harmonis. Bukan hanya itu, film ini juga bisa dijadikan sebagai media untuk memperkenalkan Pulau Bangka ke masyarakat luas sehingga banyak yang berkunjung ke daerah tersebut.
Sayangnya, dilihat dari judul film yaitu Martabak Bangka, film ini tampaknya akan lebih baik jika diganti saja judulnya karena sangat sedikit tampilan yang mempertontonkan martabak. Selain itu, judul tersebut juga gak membangun human interest saat membacanya padahal isi dari film tersebut cukup baik untuk ditonton. Keinginan untuk menonton dirasa berkurang saat membaca judulnya saja.
Buat kamu yang memang asli dari Pulang Bangka dan sekitarnya sepertinya akan mudah terbawa suasana karena bahasa yang digunakan lebih banyak menggunakan bahasa daerah. Buat para penonton yang tidak mengerti bahasa daerah mereka, jangan berkecil hati karena ada terjemahan bahasa Indonesia yang ditampilkan di layar.