MILZERU – 

Satu lagi film Indonesia yang baru saja tayang di bioskop, yaitu “Nightmare Side Delusional”. Film bergenre horror ini akan mengupas bagaimana mengerikannya saluran radio bernama Nightmare Side Ardan FM. Dalam saluran tersebut para pendengar disarankan tidak mendengarkan siaran tersebut sendirian. Film “Nightmare Side Delusional” ini tayang tanggal 28 November 2019 di bioskop-bioskop di Indonesia.

Film yang dibintangi oleh aktor dan aktris muda ini menceritakan bahwa Naya (Fay Nabila) seorang siswi baru di salah satu SMA di Bandung memiliki kemampuan lebih yang biasa disebut sebagai indigo. Namun, di sekolah barunya tersebut Naya tidak sendirian, ia bertemu dengan Shelly (Gege Elisa) yang juga memiliki kemampuan sama. Akan tetapi, karena sifat Shelly yang tertutup membuat Naya penasaran akan diri teman barunya tersebut. Pada saat yang bersamaan, Naya juga penasaran dengan siaran radio yang bertema Nightmare Side. Naya selalu mendengar cerita Nightmare Side tersebut, namun setelah ia mulai mengikuti cerita tersebut, ia selalu mimpi buruk seolah hal itu adalah kejadian yang nyata.

Film “Nightmare Side Delusional” merupakan karya sutradara Joel Fadly bersama dengan Dewi Fita serta Yovan Nainggolan sebagai penulis naskah. Film Nightmare Side Delusional ini berada dalam naungan rumah produksi Dash Picture. Sebelumnya film ini sudah pernah diangkat menjadi film pada tahun 2013, namun karena ada beberapa kendala akhirnya diputuskan film ini tidak ditayangkan di bioskop. Kali ini, film Nightmare Side Delusional yang menceritakan mengenai program radio horror Ardan FM ini dikemas secara berbeda dari sebelumnya. Dalam filmnya kali ini, tidak hanya mengungkap sisi horror dan misterinya tetapi juga sisi perbedaan, persahabatan, keluarga yang diangkat menjadi fokus utama.

Film yang juga dibintangi oleh Mo Sidik, Bayu Oktara, dan Melissa Karim ini juga akan mengangkat cerita mengenai bullying yang terjadi di sekolah. Hal ini sama seperti cerita aslinya, dimana anak magang bernama Selly Larasati meninggal dunia karena sudah tidak sanggup untuk hidup sendiri. Untuk lokasi syutingnya sendiri, film ini mengambil latar di Jakarta dan Bandung yang telah dilakukan pada Januari 2019 lalu.

Secara keseluruhan, film ini berbeda dari sebelumnya, tidak hanya mengangkat sisi horror dan misteri tetapi juga sisi lainnya diperlihatkan. Bahkan film ini juga mengangkat cerita bullying yang terjadi di sekolah, mengingat belakangan ini banyak sekali kasus bullying yang terjadi di sekolah dan tentunya hal ini sangat relevan dengan keadaan sekarang. Cerita yang diangkat lebih kekinian namun juga tidak melupakan inti dari cerita aslinya.