MILZERU – Salah satu film Indonesia yang paling banyak ditunggu oleh pecinta film adalah film Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini (NKCTHI). Film yang bergenre drama ini menceritakan tentang sebuah keluarga yang memiliki rahasia. Cerita dimulai ketika, Angkasa, Aurora, dan Awan adalah kakak beradik yang hidup dalam sebuah keluarga. Keluarga yang terlihat sangat bahagia. Setelah mengalami kegagalan besar dalam hidupnya untuk pertama kali, Awan berkenalan dengan seorang pria. Pria tersebut bernama Kale. Seorang pria eksentrik yang memberikan Awan pengalaman hidup baru.
Pengalaman tentang patah, bangun, jatuh, tumbuh, hilang, dan semua ketakutan manusia pada umumnya. Perubahan sikap Awan inilah yang akhirnya mendapat tekanan dari orang tuanya. Hal tersebut mendorong adanya pemberontakan dari ketiga kakak beradik ini. Pemberontakan tersebut akhirnya mengantarkan mereka pada terungkapnya sebuah rahasia dan trauma akan luka besar dalam keluarga mereka.
Film ini berhasil membangun banyak emosi dari berbagai sudut pandang yang divisualisasikan ke dalam sebuah gambar. Penempatan plot cerita, serta karakter yang dibangun oleh para pemain dapat penonton rasakan. Angga Dwimas Sasongko selaku sutradara berhasil membangun tayangan film yang sangat detail namun tetap terarah dengan baik. Selain itu, ketiga pemeran kakak beradik sangat baik memainkan perannya dengan karakter masing-masing. Ketiganya bisa dikatakan cukup mewakilkan karakter seseorang berdasarkan urutan kelahirannya. Penokohan yang begitu kuat merupakan salah satu nilai plus untuk film ini. Itu berarti Jenny Jusuf bersama dengan Angga Dwimas Sasongko sebagai penulis film ini berhasil menuliskan karakter dari masing-masing tokoh yang begitu kuat dalam film ini.
Dalam segi pengambilan gambar, film NKCTHI ini juga berhasil mengambil gambar secara keseluruhan. Sehingga para penonton akan bisa melihat semua tokoh dalam satu frema di waktu yang bersamaan. Kamera yang bergerak pada tokoh yang sedang berbicara merupakan nilai plus juga. Hal itu membuat para penonton bisa melihat secara langsung setiap detail dari luapan emosi yang mereka keluarkan. Tidak hanya itu saja, akting para pemain pun tidak kalah hebat. Detail emosi yang mereka bangun sangat terlihat natural dan berhasil membuat para penonton tersentuh dengan emosi yang mereka bangun dan luapkan. Secara tidak sadar, penonton akan menitikkan air matanya karena ikut merasakan emosi yang dirasakan setiap karakter dalam film yang diadaptasi langsung dari sebuah novel.
Secara akting, Rio Dewanto, Sheila Dara Aisha, Rachel Amanda, Donny Damara, Niken Anjani, sangat berhasil membangun karakternya masing-masing dalam film ini. Emosi yang mereka luapkan dalam film ini sangat menyentuh dan sangat menggambarkan karakter mereka. Selain akting dari ketiga kakak beradik dan orang tuanya, akting Ardhito Pramono yang berperan sebagai Kale pun juga patut diacungi jempol. Ardhito terlihat cukup natural dalam memainkan perannya di film ini. Walaupun dalam beberapa adegan, pengucapan dialognya terlihat seperti sedang menghafal. Namun secara keseluruhan ia cukup berhasil mengimbangi akting dari aktor-aktor seniornya dalam film ini, seperti Rio Dewanto, Rachel Amanda, Donny Damara, dan lainnya.
Secara keseluruhan, film ini menjadi rekomendasi untuk menjadi tonton hangat bersama keluarga di akhir pekan. Film ini juga memiliki banyak pesan di dalamnya. Seperti bagaimana keluarga menjadi tempat untuk kembali, atau setiap anggota keluarga juga pasti pernah melakukan kesalahan, dan pesan lainnya yang bisa kalian dapatkan setelah menonton film ini.