MILZERU – Manchester City, Manchester United, Chelsea, Liverpool, Arsenal , dan Tottenham Hotspur resmi menyatakan mundur dari European Super League (ESL) pada Selasa (21/4/2021) waktu setempat. Artinya, hanya 2 hari sejak pengumuman berdirinya ESL, kompetisi tersebut kehilangan 6 dari 12 tim pendiri.
Manchester City menjadi tim pertama yang menarik diri dari ESL. Melalui laman resmi mereka, The Citizens "dapat mengonfirmasi bahwa telah secara resmi memberlakukan prosedur untuk mundur dari kelompok yang mengembangkan rencana untuk Liga Super Eropa".
Tekanan untuk Man City, yang menjuarai Liga Inggris 4 kali dalam satu dasawarsa terakhir, memang cukup besar. Bukan hanya dari kalangan fans, tetapi juga pelatih mereka sendiri, Pep Guardiola. Dalam konferensi pers jelang laga City kontra Aston Villa, Guardiola meminta para pemilik 12 klub yang terlibat proposal ESL menjelaskan alasan keputusan demikian.
"Bukanlah olahraga jika hubungan antara usaha dan kesuksesan tidak ada. Bukanlah olahraga jika keberhasilan sudah dapat dipastikan. Bukan olahraga pula jika kekalahan tidak berarti apa-apa," papar sang pelatih dikutip Sky Sports.
Menurut Guardiola, ESL memiliki celah terutama soal siapa saja tim yang terlibat dan kelayakan tim-tim tersebut berkompetisi di liga tersebut. Awalnya, terdapat 12 tim pendiri ESL, yang akan mengajak 3 klub lain sebagai pendiri, lantas mengundang 5 tim lain di Eropa untuk membuat kompetisi yang terdiri dari 20 klub.
12 klub pendiri tersebut adalah The Big Six Liga Inggris, 3 klub asal Spanyol (Real Madrid, Atletico Madrid, dan Barcelona), juga 3 klub asal Italia (Juventus, Milan, dan Internazionale). Bayern Munchen (Jerman) dan PSG (Perancis) tidak masuk dalam daftar.
"Mengapa Ajax Amsterdam yang punya 4 atau 5 gelar Liga Champions tidak ada di sana (ESL)? Mereka (klub pendiri ESL) harus menjelaskan ini untuk kita semua. Setiap klub melindungi posisi mereka sendiri-sendiri. UEFA juga gagal karena seharusnya mereka berkomunikasi sejak lebih awal," tambah Guardiola.
Setelah Manchester City dan Chelsea menarik dukungan kepada European Super League, secara bergiliran Arsenal, Manchester Unted, Liverpool, dan Tottenham juga menyatakan hal serupa.
Arsenal melalui akun Twitter resmi mereka menyebut, "Setelah mendengarkan Anda (fans) dan komunitas sepak bola yang lebih luas selama beberapa hari terakhir, kami menarik diri dari Liga Super. Kami membuat kesalahan, dan kami meminta maaf untuk itu".
Manchester United menyatakan tetap berkomitmen untuk bekerjasama dengan klub lain di lintas komunitas sepak bola demi mendapatkan solusi untuk tantangan jangka panjang. Lebih jauh, Ed Woodward, Wakil Kepala Eksekutif Man United yang terlibat pembicaraan soal ESL, mengaku siap mundur pada akhir 2021.
"Saya sangat bangga bisa melayani United, merupakan kehormatan bekerja untuk klub sepak bola terbesar dunia selama 16 tahun terakhir. Klub ini dalam posisi yang baik untuk masa depan, dan akan sulit (bagi saya) untuk pergi pada akhir tahun ini," ungkap Woodward dikutip dari BBC.
Liverpool mengumumkan keterlibatan mereka dalam rencana European Super League sudah resmi tidak berlanjut. The Reds mengaku "menerima perwakilan dari berbagai pemangku kepentingan, baik internal maupun eksternal" sebelum mengambil keputusan tersebut.
Sejak pengumuman Liverpool merapat ke ESL, fans yang geram menempelkan spanduk di luar Anfield dengan berbagai tulisan, seperti "Shame on You RIP LFC 1892-2021" dan "LFC fans against European Super League".
Sementara itu, orang nomor satu Tottenham Hotspur, Daniel Levy menyatakan, "Kami menyesali kecemasan dan kekesalan yang disebabkan oleh proposal ESL. Penting untuk berpartisipasi dalam pengembangan kemungkinan struktur baru, demi upaya fair play dan keberlanjutan finansial, sembari memberikan dukungan untuk piramida sepak bola yang lebih luas."
Mundurnya 6 klub Liga Inggris dari European Super League membuat kini tersisa Real Madrid, Barcelona, Atletico Madrid, Juventus, Internazionale, dan AC Milan yang belum mengeluarkan statemen lanjutan.